Jumat, 05 Agustus 2022

 Aku pikir dia akan jadi laki-laki terakhir yg aku temui, yg terakhir dari sekian kali patah hati. Tapi aku salah, dia sama saja seperti sebelumnya.

Sebelum dia datang, aku menutup pintu hati dan saat dia menghilang aku merasa aku akan mati rasa tapi dia datang kembali dengan menyatakan perasaan.

Semua yg dia katakan hanya omong kosong, tidak sesuai dengan tindakannya. Jika ia cemburu seharusnya saling berjuang bersama bukannya bersikap melepaskan.

Sekarang jadi paham, tidak ada yg benar-benar, entah datang sendiri akrab dengan keluarga ataupun datang bersama keluarga lalu sudah membicarakan masa depan. Sama saja tetap akan menghilang.

Jadi, menutup pintu.